Finally,
Tanggal 25 Juni - 30 Juni 2014 kemarin saya berkesempatan untuk pergi ke Tarutung, Sumatera Utara tepatnya di kampung saya di Saitnihuta (Kampung Tobing Ompung Sumurung, keturunan Raja Amandari) dalam rangka Jubileum 150tahun Kekristenan masuk di tanah batak. Disana kami pergi sekeluarga besar (besaaar sekali) dan merayakannya bersama - sama. Nah berhubung saya mau kewong, yang akan dibahas disini bukan acara pergi saya ke Tarutung tetapi bagaimana saya mendapatkan songket - songket tarutung ini.
Awalnya saya tidak mengerti soal par-songketan ini tetapi since saya jahit kebaya saya sama mas Didiet Maulana yang sangat entusias dengan kain traditional indonesia, setelah dia mengetahui saya orang batak maka dia pun sangat mendukung saya untuk menggunakan kain songket tarutung pada hari pernikahan saya. Kebetulan sekali saya pergi ke Tarutung segeralah saya cari songket yang saya butuhkan ini. Pada dasarnya songket Tarutung ini hampir sama dengan songket Palembang, namun memang songket Palembang jauh lebih mewah jika dibandingkan dengan songket Tarutung. Karena untuk songket Palembang sendiri alat tenun yang digunakan sudah jauh lebih modern sehingga mereka bisa menghasilkan kain songket tanpa ada sambungannya sama sekali. Berbeda dengan pembuatan songket Tarutung yang segala pembuatannya masih sangat tradisional, sehingga pada setiap kainnya pasti ada sambungannya. Tapi karena kecintaan saya pada kampung sendiri, tetap saya memilih songket Tarutung, you can always buy songket Palembang di Jakarta tapi songket Tarutung? belum banyak, susah mendapatkan pilihan yang kita mau.
Di Tarutung sendiri pilihan saya jatuh pada UD. ROOSE yang bertempat di Jl. Sutan Sumurung No 16, Tarutung dengan yang jualan sangat ciamik yaitu Mak' Laura (even saya gatau nama aslinya siapa). Mak Laura ini sangat cooperative, sangat membantu saya dan keluarga dalam konsultasi parsongketan sebelum memesan dan pesanan saya jatuh sbb:
Gereja : Songket beras putih benang emas muda
Adat : Songket silver benang silver
Resepsi : Songket biru muda benang emas
Mama : Songket orange benang emas
Keluarga besar : Songket pink benang emas
Dan juga saya membeli seluruh keperluan ulos dari Mak Laura ini. Kualitas sudah pasti tidak diragukan lagi, menurut saya paling bagus setarutung! (my personal opinion ya). Semuanya dipesan dalam jangka waktu 2,5 bulan, saya juga beli beberapa sih untuk saya dan untuk oleh - oleh, bagus bagus banget barangnya.. Uang di Tarutung hanya dihabiskan untuk membeli songket! AWWW siap menjadi inang - inang batak sejati nampaknya :)
Foto - foto? tunggu hasilnya pas acara pernikahan saya ya.. SURPRISEEEEEEE. Pokonya i love songket Tarutung (tapi bukan yang bermotif ulos ya yang saya suka - bukan seperti yang Astrid Tiar pakai ketika pernikahannya). Songket Tarutung yang mirip dengan Songket Palembang :D
the main point is.. "bukan seperti yang Astrid Tiar pakai ketika pernikahannya" ya datash? hihii.. jadi pengen ke Tarutung baca tulisan eda ini :))
ReplyDeleteAWW da meii jadi malu blogku dibaca kamuu hehe..
Deleteyaa sama kaya di vera "jaitannya biasa aja" da ;p
nanti aku tunjukin foto2nya songket tarutungnya ya da hihi